Kita tidak bisa memilih
Kapan kita Lahir dan siapa Bapak dan Ibu kita,
apakah bapak ibu kita miskin, kaya, jelek, cantik, terkenal atau tidak
Itu hak Allah,
Kita tidak bisa memilih
Kapan kita mati
apakah hari ini, besok, pagi, petang, di rumah, di jalan
Itu hak Allah
Antara rentang kelahiran dan kematian,
terdapat ruang kehidupan,
pun demikian, seperti halnya kelahiran dan kematian
Kita tidak dapat memilih rejeki dan nasib kita,
apakah kaya,miskin, terkenal, memiliki kerajaan atau terhinakan
Itu hak Allah.
Di dalam ruang kehidupan kita, rejeki dan nasib ibarat sepiring nasi di meja kita,
Allah telah memberikan masing-masing sepiring nasi untuk seluruh makhluknya
Ada yang piring dari tanah liat, ada yang dari gelas, ada yang dari perak ada yang dari emas
Ada yang piringnya kecil, ada yang sedang dan ada yang besar
Masing-masing sudah diberikan sesuai dengan kadarnya
Ikhtiar dan Upaya manusia ibarat upaya kita menggerakkan tangan untuk menyendok makanan di piring kita,
tanpa ikhtiar dan upaya,
mustahil kita dapat memakan apa-apa yang ada di piring
Allah tidak pernah menyengsarakan semua ciptaannya,
Allah telah menjamin rejeki setiap makhluknya,
Kesengsaraan adalah karena perbuatan dirinya sendiri,
dengan malas menggerakkan tangan ke piring,
dengan sembarangan menggerakkan tangan ke piring sehingga banyak yang tercecer.
Orang yang tidak menerima kodrat yang telah diberikan,
akan berlaku bengkok,
dengan jalan merampas piring yang lain dengan jalan kesesatan.
Ya Allah,
engkau maha Mulia,
Ampunilah kami,
Selalu tunjukkan kami di jalan yang lurus,
sehingga kami selalu melakukan ikhtiar dan upaya yang selalu terjaga
dari hawa nafsu kami
masalahnya adalah walaupun nasibnya berbeda beda manusia di tuntup hal yang sama untuk bisa masuk sorga… harus shollat 5 waktu ,naik haji ,harus bisa baca qur’an harus beramal tidak boleh korupsi dlll
jelas yang dapat piring jelek akan lebih susah dari pada yang dapat pirik bagus untuk masuk surga
ada tempat di tanah arab yang kalo kita berdoa lebih mudah di kabulkan dari pada di tempat lain kalo anda orang kaya tinggal pergi kesana ber doa …. bagaimana dengan yang tidak???
@ atas: itukan hak allah.. siapa miskin siapa kaya cuma allah yang nerima doa2 hambanya..ga penting berdoa dimanapun yang tw cuma allah..piss hehe
Apakah ikhtiar atau tidaknya seseorang juga bagian dari Qodho dan Qodhar sesorang?
Apakah Allah SWT menetapkan takdir bahwa anda adalah orang yang ikhtiar…yang lainnya tidak termasuk orang ikhtiar….
Ataukah ikhtiar “diluar” otoritas ketetapan Allah SWT yang sudah ditulis jauh sebelum dia lahir…. dengan kata lain menjadi otoritas penuh manusia sehingga sesorang yang tidak ikhtiar bisa dibebani hukuman sebagai “kesalahannya sendiri”.